Game Time Management terbaik

Best 10 Time Management Games

Time management game adalah salah satu genre game yang saya suka setelah RPG. Kenapa saya suka dengan genre game ini? Alasannya, karena jenis game ini cenderung lebih santai dan cocok dimainkan sebagai pelepas lelah. Kita hanya perlu mengandalkan kecepatan dan ketepatan tangan dalam memenuhi quest dari game tersebut, tanpa harus berpikir keras untuk memecahkan teka-teki atau semacamnya. Tapi tentu saja, kita tetap harus mempertimbangkan strategi agar goal tercapai sebelum waktu yang diberikan habis. Sebagai penikmat game tapi bukan ahli game, saya ingin share kepada teman-teman beberapa time management games yang menarik menurut saya. Aspek yang saya nilai bukan hanya karena teknis permainannya saja, tapi juga karena plot cerita yang menjadi latar belakang games itu.
Nah, dibawah ini saya mengurutkan 10 time management game terbaik versi saya dari sekian game berjenis sama yang pernah saya mainkan. Urutan dimulai dari urutan ke-10. Penasaran? Check it out!
10. Magic FarmMagic-Farm_1
Bercerita tentang seorang gadis bernama Iris yang tinggal di sebuah desa fantasi. Suatu pagi ketika ia terbangun, kedua orang tuanya menghilang tanpa jejak dan petunjuk apapun. Iris kemudian bertanya pada orang-orang di desa dan mendapat informasi yang mengatakan bahwa ayah dan ibunya disekap oleh sekawanan bangsa primitif yang berada di seberang pulau tempat Iris tinggal. Seorang penduduk desa menyarankan padanya untuk menyewa seorang detektif guna menyelidiki kepergian orangtuanya. Sayangnya, menyewa detektif dan membiayai perjalannya bertualang ke pulau seberang tidaklah mudah. Iris harus bekerja di kebun terlebih dahulu dan menjual hasil kebunnya ke pasar. Beruntung, Iris tidak sendirian. Ada Robin, naga peliharaannya yang setia menemani dan menjaga kebunnya dari hama-hama buas.
Yang saya suka dari game ini:
Selain grafiknya yang menyenangkan dan tidak membuat saya bosan, penggambaran karakter di game ini juga menjadi nilai tambah bagi saya. Ketika dalam scene dialog, karakter-karakternya dimunculkan penuh di layar. Iris sang karakter utama digambarkan sebagai seorang gadis cantik dengan memakai gaun klasik dan rambut panjangnya yang dikepang. Dari level-level kebun di game ini, saya paling suka level tanaman bunga. Di level itu, agar harga jual di pasar tinggi, kita bisa bikin karangan bunga yang sudah ditentukan.
Sayangnya, game ini…
money goal-nya gede-gede. Jadi kita harus menghabiskan beberapa hari untuk dapat uang yang bisa digunakan untuk membayar detektif, membeli kapal untuk menyeberang, atau membeli barang-barang yang ditawarkan. Agak membosankan juga sih kalo kelamaan main di tempat yang itu-itu aja. Kalau boleh jujur, saya belum menamatkan additional quest di game ini karena disitu kita harus mengumpulkan sekitar 50.000 koin untuk membeli sesuatu yang ditawarkan salah seorang penduduk desa. Keburu bosen maennya. Hehe.
9. Farm ManiaFarmMania2_2
Hampir sama dengan Magic Farm, tema utama dalam game ini adalah beternak dan berkebun. Bedanya, dalam Farm Mania semuanya nyata dan lebih modern. Tokoh utamanya bernama Anna, seorang remaja kota yang memutuskan untuk berlibur di peternakan milik kakeknya di desa. Disana, ia membantu kakeknya mengurus hewan-hewan ternak dan bercocok tanam buah-buahan serta sayuran, sedangkan sepupunya Johnny bertugas mengantarkan hasil ternak ke pasar. Sebenarnya game ini terdiri dari sekitar lima seri (kalau tidak salah), tapi yang saya bahas disini adalah Farm Mania seri pertama. Saya belum berminat untuk download seri lainnya.
Yang saya suka dari game ini:
Kalau boleh dibilang, grafik Farm Mania itu ‘cute’, kayak kartun-kartun buat anak kecil. Yang menjadi nilai tambah dari game ini adalah pengaturan upgrade yang mudah untuk semua hewan dan fasilitas peternakan termasuk perkakas yang digunakan oleh Anna.
Sayangnya, game ini…
diberi embel-embel sebagai “Kids Game”, jadi kayaknya agak flat dan terlalu mudah untuk dimainkan oleh seumuran saya.
8. Potion Bar
 screen2
Jack, seorang bartender di sebuah bar sihir melarikan diri karena diancam oleh seorang penyihir jahat. Peran kita dalam game ini adalah sebagai perempuan muda yang menjadi pengganti Jack melayani para pelanggan di barnya. Kita ga sendirian, kok. Ada kucing hitam milik Jack yang menemani. Si kucing ini bisa bicara, dan dengan sihir yang dimilikinya dia akan mengajari kita cara membuat ramuan baru dan memecahkan puzzle pintu portal sihir untuk menyelamatkan Jack, majikannya. Selain melayani minuman dari berbagai jenis, Potion Bar juga menjual jimat atau penangkal makhluk sihir, seperti bawang putih dan kipas cina.
Yang saya suka dari game ini:
Selain temanya yang berbau sihir, saya juga suka game ini karena pelanggan barnya adalah magical creatures yang bermacam-macam. Dari mulai pengembara gondrong, peri hutan, drakula, nenek-nenek yang bawa kucing, sampai si penyihir wanita yang jahat. Selain itu, permainan ini tidak hanya terpaku pada pelayanan bar, tapi juga ada game hidden object untuk membuat ramuan baru dan puzzle untuk membuka portal sihir. Nah, dari portal sihir itu kita diajak jalan-jalan ke berbagai negara, seperti Perancis, Jepang dan Inggris.
Sayangnya, game ini…
Suasananya terlalu gelap. Maklum sih, temanya kan dunia sihir. Hehe
7. Miriel the Magical Merchant
miriel01
Ini game Time Management bertema magic ketiga yang saya bahas, setelah Magic Farm dan Potion Bar. Jalan ceritanya hampir sama dengan Magic Farm, tapi dalam Miriel the Magical Merchant, yang menghilang adalah ayahnya. Miriel mendapat kabar kalau ayahnya pergi ke gunung untuk melawan monster naga buas. Miriel lalu bertugas untuk menjaga tokonya yang menyediakan makanan dan minuman di desa. Ia melayani beragam kalangan. Nobleman, Kurcaci, Pendekar, dan penduduk desa biasa. Kita berperan sebagai partner Miriel dalam kesehariannya menjaga toko dan mencari kebenaran tentang ayahnya yang menghilang misterius.
Yang saya suka dari game ini:
Kita tidak hanya melayani pesanan dari para pelanggan. Setiap ada varian makanan terbaru, resep asli yang bisa kita coba di dunia nyata ditambahkan kedalam buku resep (salah satu fitur di game ini). Contohnya cokelat panas, roti keju, dan semacamnya. Musik klasik sebagai background music game ini juga menjadi nilai tambah. Hal lain yang saya suka adalah dialog interaktif bersama Miriel. Dalam scene dialog, kita diberikan beberapa pilihan yang nantinya menentukan ending dari game ini.
Sayangnya, game ini…
pernah bikin saya ketiduran waktu main. Entah itu karena disebabkan oleh plotnya yang memang flat dan gitu-gitu aja, atau karena background musicnya yang cocok sebagai lagu pengantar tidur. Intinya kalau kelamaan main pasti bosen (ya iyalah! -_-)
6. Nanny Mania
nanny-mania-4
Ketika keluarga walikota membutuhkan seorang nanny bagi bayi mereka yang baru lahir, kita ditantang untuk bekerja di sana. Semua pekerjaan harus selesai dilakukan. Memanaskan botol susu, mengganti popok, membereskan perabotan rumah, mengepel lantai kotor, mencuci baju hingga menyiapkan makan siang adalah beberapa quest dalam game Nanny Mania. Menjadi nanny tidak semudah yang dibayangkan. Ketika sedang membereskan pakaian di lemari, si bayi menangis keras dan tidak akan berhenti sebelum diberi botol susu. Ketika lantai sudah dibersihkan, pak walikota datang dan mengotori lantai lagi. Kalau ditelaah lebih jauh, game ini bisa bikin kita sadar kalau pekerjaan rumah itu tidak mudah. FYI, game ini punya seri lanjutan, judulnya Nanny Mania Goes to Hollywood, dimana kita menjadi nanny untuk salah seorang selebriti Hollywood yang banyak gaya. Seri keduanya susah banget, quest-nya yang banyak ga sebanding sama waktu yang diberikan. Dari dulu saya juga belum tamat-tamat main game ini. (curhat ceritanya, hehe)
Yang saya suka dari game ini:
Interior rumah walikota dibuat sangat detail, mirip-mirip sama The Sims deh. Pas main game ini, rasanya kayak main rumah-rumahan. Selain itu, tangisan bayinya serasa nyata kayak bayi nangis beneran.
Sayangnya, game ini…
ga ada variasi sifat karakter. Setelah beberapa level, bayi pertama walikota tumbuh menjadi anak-anak, lalu remaja. Setelah itu, lahirlah bayi baru. Hingga akhirnya mereka memiliki empat anak. Sayangnya, sifat anak-anak mereka sama semua, jadi rasanya bosan menghadapi anak-anak itu. Akan lebih seru lagi kalau setiap anak punya sifat dan karakteristik sendiri. Misalnya anak perempuan pertama suka ngacak-ngacak meja rias, anak kedua yang laki-laki suka menumpahkan akuarium, dsb. Nanti ah, saya mau ngadu hal ini sama game developernya. Hehe
5. Supermarket Mania 2
87247e9ffb16f451da65f5b5a2e0ffd8
Seri kedua dari game Supermarket Mania ini masih menampilkan Nikki sebagai karakter utamanya. Setelah di seri pertama ia berhasil menghidupkan kembali supermarket milik Mr. Clarence dan mengalahkan rivalnya Torg, Nikki dipercaya untuk mengelola grocery store milik pamannya, Uncle Ross. Jika di seri pertama aktivitasnya cenderung membosankan karena hanya terpaku pada pengisian rak-rak sayuran dan buah-buahan, di seri kedua ini ada aktivitas tambahan, seperti membuat kopi, milkshake, pizza dan juice. Selain itu, di level-level yang sudah tinggi, kita bisa mempekerjakan asisten untuk tugas-tugas membuat minuman dan pizza.
Yang saya suka dari game ini:
Sama seperti seri pertama, Supermarket Mania 2 menyuguhkan background music yang enak didengar. Jadi enak aja mainnya kalau sambil dengerin musik yang asyik. Salah satu pelanggan baru di seri ini juga menjadi nilai tambah. Pelanggan itu adalah seorang ibu dan anaknya. Setiap berbelanja, anaknya selalu hilang, dan mengembalikan anak itu pada ibunya menjadi tugas tambahan bagi Nikki. Selain itu, dalam seri game ini ada beberapa hari yang memiliki tema tertentu, jadi kita tidak bosan dengan plot yang mudah ditebak.
Sayangnya, game ini…
masih bersambung! Ceritanya berakhir di pesawat yang membawa Nikki dan teman-temannya berlibur. Padahal saya penasaran banget sama apa yang akan terjadi antara Nikki dan Ronnie, seorang koki di pertokoan sebelah grocery store milik Uncle Ross. Saya jadi ga sabar untuk nunggu seri ketiganya. Mungkin aja di seri ketiga nanti, Nikki membuka grocery storenya di tempat ia liburan dan Ronnie membantu menjadi juru masak. Ya, semua kemungkinan bisa terjadi kan?
4. Supermarket Management
supermarket-management-2_1_big
Another supermarket game. Jika dalam Supermarket Mania barang-barang yang dijual adalah bahan mentah seperti sayuran, ikan atau keju, di Supermarket Management, barang yang dijual lebih beragam. Ada peralatan melukis, hadiah, sereal, produk kosmetik, peralatan bayi, dll. Ada juga promosi produk yang bisa dicoba pelanggan dan ada layanan membuat kue. Poin ini jugalah yang membuat saya menempatkan peringkat Supermarket Management diatas Supermarket Mania 2.
Yang saya suka dari game ini:
Seragam karakternya berwarna biru, dan saya suka warna biru. Haha. Tidak seperti Supermarket Mania yang semua halnya dikerjakan oleh Nikki, dalam game ini ada orang-orang khusus yang menangani aktivitas pelayanan. Jadi, karakter utamanya hanya berperan sebagai manajer dan pembuat kue. Lebih mudah dan menyenangkan, apalagi ditambah dengan grafik yang enak dilihat. Mini gamesnya juga bervariasi dan tidak membosankan.
Sayangnya, game ini…
tidak ada tantangan dalam plot ceritanya. Plotnya cenderung mainstream. Rasanya bisnis supermarket itu berjalan lancar semenjak si karakter utama hadir.
3. Jojo’s Fashion Show Series
jojos_fashion_show-159485-2
Desainer ternama, Jojo Cruz bersama putrinya, Rosalind Cruz keliling dunia untuk memamerkan baju rancangan mereka. Tugas kita disini adalah mencocokkan pakaian pada model-model catwalk sesuai dengan tema yang ditentukan. Untuk mengerjakan itu semua, kita hanya diberi waktu empat puluh detik per satu orang model. Di Jojo’s Fashion Show seri pertama, kita akan diajak berjalan-jalan ke kota-kota besar di dunia: New York, London, Milan, Sydney, Tokyo dan Paris. Sementara itu, di seri yang kedua tujuan jalan-jalan kita adalah Los Angeles, Berlin, Paris, Santiago dan akhirnya kembali lagi ke New York. Nah, di seri ketiga, Jojo’s Fashion World Tour, Jojo dan asistennya Hayley mengunjungi 10 negara berbeda dan memamerkan busana yang merupakan ciri khas dari negara tersebut. Indonesia menjadi salah satu negara yang dikunjungi Jojo dalam seri ini. Beberapa jenis busana Indonesia yang dipamerkan adalah Jakarta Street, Betawi Bold dan Indonesian Bridal. Semuanya eksotis! Bermain game ini serasa kembali ke masa SD dulu, waktu saya masih suka main boneka baju-bajuan dan masih rajin ngejahit baju-baju Barbie. Hihii…
Yang saya suka dari game ini:
Tentu saja model-model bajunya, saya kan cewek. Hehe. Tapi dari sekian model baju untuk situasi dan musim tertentu yang dipamerkan di Jojo’s Fashion Show series, saya paling suka sama tema Gothic. Model-model bajunya elegan dan klasik, kayak di zaman Queen Victoria. Kalau dibandingkan, saya lebih suka seri kedua daripada yang pertama. Dalam mode Dress Up di seri kedua, kita bisa memakai model cowok juga, tidak hanya cewek seperti dalam Jojo’s Fashion Show 1. Untuk seri ketiga, salah satu hal yang saya sukai adalah kita bisa membantu Jojo untuk mendesain baju yang akan dipamerkan dengan model dan perpaduan warna pilihan kita.
Sayangnya, game ini…
Penggambaran karakternya kurang digambarkan dengan grafik yang bagus. Sepertinya, karena Jojo’s Fashion Show memang lebih berpusat pada busana-busana yang ditampilkan, karakter-karakter seperti Jojo, putrinya Ross, asistennya Hayley, dan karakter lain tidak ditampilkan dengan grafik yang terlalu kompleks.
2. Heart’s Medicine Season 1
scr_1392627326-300x225
Mengambil latar di rumah sakit Little Creek, Heart’s Medicine sukses membuat saya terkagum-kagum sama dunia medis. Tokoh utamanya adalah Allison Heart, seorang penduduk biasa yang kemudian direkrut menjadi asisten di rumah sakit karena aksi penyelamatannya saat kecelakaan lalu lintas. Ada lima episode berbeda dalam game ini: Diagnosis, The Lab, Pediatrics, Plastic dan Prenatal. Di episode pertama, Heart menjadi asisten John Summers, kepala rumah sakit. Tugasnya mendiagnosis penyakit umum pasien. Episode selanjutnya The Lab, Heart membantu Ruth Phelps, mendeteksi penyakit dalam pasien di laboratorium. Episode ketiga, Heart bersama Connor McCoy mengobati pasien-pasien kecil yang lucu-lucu. Di episode keempat, Plastic, Allison Heart menjadi asisten Robin Fisher, seorang ahli bedah plastik. Dan yang terakhir, dalam Prenatal, Heart menjadi asisten Chance Foley, seorang ahli kandungan. Di episode terakhir ini, Heart harus membantu proses persalinan.
Yang saya suka dari game ini:
Suasananya dibuat semirip mungkin dengan rumah sakit. Lobi rumah sakit sebagai main menu game ini juga merupakan salah satu ide brilian para game developer dari Gamehouse. Selain melayani dan mengobati pasien, ada additional quest menarik di setiap episode. Seperti menyatukan suami istri yang hampir bercerai di episode Pediatrics, menangani operasi hidung calon peserta Miss Universe di episode Plastic, dan yang paling menarik adalah membantu persalinan seorang ibu di episode Prenatal.
Sayangnya, game ini…
hanya punya lima hari di setiap episode, jadinya gampang banget untuk ditamatkan. Padahal kalau harinya ditambah pasti bakal lebih seru.
1. Delicious: Emily’s Series
screen480x480
Daaan, inilah pemenang list saya dalam Best 10 Time Management Games. Give applause for Emily dan seri Deliciousnya. Ada 11 series Delicious: Delicious 1, Delicious 2, Delicious: Emily’s Tea Garden, Delicious: Emily’s Taste of Fame, Delicious: Emily’s Holiday Session, Delicious: Emily’s Childhood Memories, Delicious: Emily’s True Love, Delicious: Emily’s Big Surprise (hanya dua episode), Delicious: Emily’s Wonder Wedding, Delicious: Emily’s Honeymoon Cruise dan seri terakhir yang baru rilis Desember 2014 adalah Delicious: Emily’s New Beginning. Semua seri Delicious sudah pernah saya mainkan dan semuanya menyenangkan. Dalam memainkan game ini, kita diajak memasuki kehidupan Emily, sang tokoh utama, perempuan muda yang sangat terobsesi dengan masakan. Dengan mengikuti semua seri Delicious, kita akan tahu latar belakang Emily ketika ia masih kecil, termasuk keluarganya, perjalanan Emily mencari cinta sejati, menyaksikan pernikahannya dengan Patrick O’Mally, mengikuti bulan madu mereka, dan di seri terakhir kita akan melihat lucunya putri kecil Emily yang diberi nama Paige O’Mally. Bermain game ini seperti menonton film perjalanan hidup seorang perempuan yang pantang menyerah dan selalu bermimpi mendapatkan sesuatu yang bisa membahagiakan dirinya.
Yang saya suka dari game ini:
Waaah, banyaaak sekali. Maklum, saya sudah bersama dengan Delicious series dalam waktu yang cukup lama. Mungkin kapan-kapan saya akan membahas khusus seri-seri dalam Delicious. Kapan-kapan, ya. Tapi, dari sekian seri yang sudah saya sebutkan di atas, saya paling suka seri terakhir. Bukan hanya karena kisah Emily berakhir happy ending, tapi juga karena di seri terakhir itulah kesempurnaan game ini tercapai. Grafiknya sudah jauh lebih bagus jika dibandingkan dengan seri pertama. Plot ceritanya juga menarik, seperti kisah dongeng. Pokoknya di seri terakhir ini, semuanya komplit!
Sayangnya, game ini…
Di awal kemunculannya, Delicious cenderung membosankan dan plot ceritanya tidak terlalu menarik. Tapi semakin kesini, Delicious bukan semata-mata menjadi game pelayanan restoran saja, tapi juga menjadi kisah drama, romance, family, dan friendship yang sangat memuaskan.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar