
Perubahan adalah sesuatu yang, seperti kematian, tidak bisa dihindari. Dengan semakin bertambahnya usia, seiring dengan pengalaman hidup yang semakin kaya dan banyaknya pelajaran yang didapatkan, seseorang seringkali dihadapkan pada dua pilihan: menjadi lebih baik atau lebih buruk karenanya. Hal yang sama juga terjadi pada setiap franchise game besar yang lahir di industri game. Game yang muncul berseri biasanya juga mengusung perbedaan tertentu, terkadang membuat pengalaman bermain lebih maksimal, namun tidak jarang pula yang menjadi blunder besar. Dari begitu banyak franchise, salah satu yang berhasil mempertahankan konsistensi kualitas adalah Ace Combat.
Sebagai salah satu franchise game pesawat yang cukup sukses di pasaran, Ace Combat berkembang cukup pesat dari setiap seri ke seri berikutnya. Walaupun mengusung satu genre yang sama, simulator pesawat tempur (saya lebih menyebutnya sebagai Arcade karena kesederhanaan kontrol dan gameplay), Ace Combat selalu mampu “tampil segar” lewat berbagai peningkatan yang cukup signifikan di setiap serinya. Kita tidak hanya membicarakan segi visual, namun juga pembawaan plot hingga inovasi gameplay yang semakin baik. Pada akhirnya, keberhasilan utama game pesawat seperti ini terletak pada seberapa efektifnya ia membuat adrenalin Anda terpompa. Pertanyaannya kini, mampukah Ace Combat terbaru melakukannya?
Namco Bandai mengambil sebuah langkah yang terhitung ekstrim untuk seri franchise suksesnya ini. Tren global dimana gamer tampak lebih menyenangi skema pertarungan dunia nyata (walaupun dengan plot fiktif) serta dramatisasi ala film Hollywood yang seringkali muncul dalam game-game FPS belakangan ini tampaknya menjadi dasar dibangunnnya Ace Combat: Assault Horizon. Walaupun mengandung intisari sebuah game Ace Combat yang masih terasa kental, namun Assault Horizon bisa dipandang sebagai sebuah game yang berbeda. Bukan sebuah Ace Combat yang selama ini Anda kenal. Menariknya, ia menjadi sebuah tonggak dasar bagi inovasi yang mungkin akan lebih sering kita lihat di masa depan.
Bagi Anda yang sempat membaca preview kami dan memerhatikan screenshot yang ada tentu sudah cukup mendapatkan gambaran tentang apa yang ditawarkan oleh Ace Combat: Assault Horizon ini. Anda tentu sudah merasakan perubahan gameplay yang cukup signifikan dan berbagai elemen baru di dalamnya. Semakin baik atau tidak? Simak review ini.
Plot



Seiring dengan perperangan yang terjadi, pasukan gabungan dan skuadron Warwolf menemukan fakta mengejutkan. Kekuatan SRN yang besar tidak hanya berakar dari dirinya sendiri, namun berasal dari organisasi teroris lain – Blatnoi yang berasal dari Rusia. Kemampuan militer Blatnoi yang besar membuat kelompok ini berhasil melakukan kudeta pada pemerintahan resmi Rusia. Bersama dengan SRN, mereka mengancam akan meluncurkan Trinity pada negara-negara dunia. Anda yang dituntut untuk mencegah hal ini terjadi.


Mampukah pasukan gabungan ini menghancurkan Trinity? Apakah Bishop akan mampu mengalahkan Markov dalam pertempuran satu lawan satu? Siapakah pengkhianat yang membuat rencana NATO seringkali tidak berhasil? Jawabannya bisa Anda temukan dengan memainkan game ini.
Ace Combat Dengan Helikopter dan Mini-Gunner
Ace Combat selalu berfokus pada pesawat dan hanya pesawat. Tidak ada yang berubah secara signifikan di Ace Combat: Assault Horizon ini. Namun konsep “hanya pesawat” yang selama ini diusung di seri sebelumnya harus mulai dihapuskan, karena game terbaru ini menawarkan sesuatu yang lebih. Anda akan merasakan bahwa Namco Bandai tidak lagi menjadikan Ace Combat sebagai sebuah game pesawat semata, namun mulai bergerak ke arah sebuah franchise game perang yang memperlihatkan kemampuan angkatan udara secara keseluruhan. Ucapkan selamat datang kepada Helikopter dan Mini-Gunner yang untuk pertama kalinya, hadir!

Dog-fight Mode – Dramatisasi ala Film Hollywood
Anda yang sering menonton film pesawat ala Hollywood tentu sudah tidak asing dengan pengambilan gambar super dekat dari sisi senjata pesawat untuk menambah efek dramatis dalam pertempuran. Apalagi jika mereka sudah memadukannya dengan berbagai efek slow motion dan efek destruktif yang memanjakan mata. Efek seperti inilah yang berusaha diadapatasikan oleh Namco Bandai pada Ace Combat: Assault Horizon. Walaupun inovasi gameplay ini sebenarnya ditujukan untuk menghadirkan gaya pertarungan yang lebih realistis, namun bagi saya, ini hanya lebih kepada fitur eye-candy yang hanya berpengaruh signifikan pada kondisi-kondisi tertentu saja.Sudah bukan rahasia lagi jika pekerjaan untuk membidik dan menghancurkan pesawat musuh bukanlah pekerjaan remeh-temeh di seri Ace Combat. Anda harus bermanuver dengan lincah untuk berada di belakang sang pesawat, memacu kecepatan hingga mencapai jarak yang tepat untuk menembakkan rudal, dan mencoba lagi jika gagal. Di Assault Horizon, pertempuran ini dipermudah dengan hadirnya mode Dog-Fight. Anda kini hanya tinggal mengejar pesawat musuh pada jarak tertentu, menunggu indikator hijau menyala, dan menekan kombinasi tombol R1+L1 (Playstation 3) atau RB + LB (XBOX 360) untuk masuk dalam mode pertempuran ini.


Namun jangan mengira hanya Anda yang dapat melakukan hal ini. Pesawat musuh juga dapat mengekor dan memicu dog-fight mode pada pesawat Anda. Anda punya dua alternatif untuk mengatasinya. Pertama, kabur dengan kecepatan tinggi dan terbang dalam gerak yang menjauh. Kedua, memacu kecepatan dan berbelok secara tiba-tiba untuk memicu Reversal-Mode, dimana pesawat Anda akan bermanuver dan berbalik mengekor pesawat musuh. Selanjutnya? Tinggal tembakkan dua rudal dengan cepat untuk mengajarkan pada sang pilot pesawat musuh bagaimana cara melakukan Dog-Fight dengan benar.

Hilangnya Beberapa Fitur Berkualitas Ace Combat

Salah satu yang paling signifikan adalah hilangnya fitur untuk memberikan perintah kepada pesawat pendamping Anda. Apalah gunanya menjadi seorang pemimpin skuadron terbang terbaik di angkatan udara namun Anda tidak dapat mengendalikan mereka? Fitur Ace Combat di masa lalu yang berpengaruh sangat signifikan pada gameplay ini entah mengapa justru dihilangkan begitu saja. Akibatnya? Anda akan melihat anak buah Anda terbang kesana-kemari tanpa koordinasi, membunuh pesawat yang justru tidak terlalu mengancam. Kelemahan ini terkadang akan membuat Anda frustrasi.
Salah satu kekuatan utama dari Ace Combat juga terletak pada kebebasan Anda untuk meraih poin tertentu dan membeli pesawat yang menurut Anda terbaik untuk menyelesaikan misi. Di Assault Horizon, fitur ini juga dihilangkan. Anda akan lebih banyak “disuapi” pesawat yang muncul sebagai bagian dari plot tanpa banyak alternatif lain untuk digunakan. Pesawat yang sudah pernah muncul memang terbuka untuk dibawa bertempur pada misi-misi tertentu, namun Anda akan jarang meliriknya. Mengapa? Karena plot utama akan menghadirkan satu varian pesawat baru yang jauh lebih kuat hingga Anda tak punya pilihan lain selain memilihnya. Berbeda dengan Ace Combat sebelumnya yang memberikan Anda opsi yang cukup terbuka untuk memilih satu dari beragam pesawat dengan kekuatan yang sama.
Jagoan? Anda Akan Merasa Seperti Tumbal Perang!

Jika Anda merasa hilangnya fitur untuk memberikan komando bagi pesawat pendukung sudah cukup buruk, tunggu hingga Anda bertemu dengan musuh dalam jumlah yang masif. Dari semua pesawat bawahan Anda yang bergerak bebas di dalam peta, entah mengapa semua musuh hanya tertarik untuk menyerang Anda. Benar sekali, Anda akan merasa seperti magnet peluru dan rudal tanpa alasan yang jelas. Anda hanya akan sesekali menemukan pesawat musuh yang berusaha menghancurkan AI teman Anda, sementara sisanya, Anda akan merasa seperti berjuang sendirian. Tanpa kontrol atas gerakan pesawat teman dan selalu menjadi target rudal musuh? Anda bukan pemimpin skuadron, Anda hanyalah tumbal in disguise!

Perkuat Diri dengan Skill di Free Mission

Dari poin yang bisa Anda dapatkan dari menyelesaikan misi di Campaign Mode, Anda kini dapat menyematkan skill tertentu pada kemampuan bertarung Anda. Datang dengan harga tertentu (yang tidak murah) Anda akan memperkuat kemampuan pesawat Anda secara umum. Sebagai contoh, Anda dapat memperkuat rate fire machine gun, menambah jumlah rudal yang bisa dibawa, hingga mode Dog-Fight yang lebih mudah ditrigger.
Kesimpulan

Gameplay juga berubah cukup drastis. Penambahan helikopter dan mini-gunner ke dalamnya semakin membuktikan bahwa Ace Combat bukanlah lagi sebuah game pesawat yang kita kenal. Namco Bandai berusaha menggesernya menjadi sebuah franchise pertempuran udara yang melibatkan perangkat dan senjata yang lebih luas. Apakah hal ini membuat Ace Combat lebih baik atau buruk? Well, saya pribadi tidak berkeberatan dengan sedikit penambahan di sana sini, karena pesawat masih menjadi elemen permainan yang utama. Cukup membawa suasana yang lebih fresh.
Dog-fight mode juga lebih berperan sebagai fitur dramatisasi yang memanjakan mata, daripada sebuah inovasi yang signifikan. Walaupun Anda akan membutuhkannya untuk melawan pesawat jagoan musuh dan boss, namun untuk perperangan umum – Anda tak akan banyak menggunakannya. Butuh penyempurnaan di sana-sini untuk dog-fight mode yang lebih baik, karena tidak jarang fungsi untuk mengikuti pesawat musuh secara otomatis justru akan membawa pesawat Anda terjun bebas ke laut atau menabrak gunung.
Ace Combat: Assault Horizon memang menjadi awal yang bagus jika memang Namco Bandai ingin menjadikan seri ini sebagai “Call of Duty” nya game simulator pesawat. Anda ada baiknya juga jika di masa depan, fitur-fitur utama seperti opsi pesawat, teammate control, dan sudut pandang kamera yang lebih baik juga mendapatkan perhatian utama. Karena pada akhirnya, sebuah game bukanlah selalu soal apa yang dilihat mata, namun keseluruhan pengalaman yang dihadirkan.
Kelebihan:

- Setting perang di dunia nyata
- Detail pesawat yang menawan
- Dog-fight mode untuk dramatisasi ala film Hollywood
- Hadirnya Helikopter dan Mini-Gunner
- Cut-scene sinematik
- Sistem skill di Free Mission
Kekurangan

- Minus Skema Kontrol untuk mengendalikan pesawat pendukung
- Sudut kamera yang justru seringkali menghalangi sudut pandang (third peson)
- Detail yang belum cukup baik untuk karakter dan landscape kota
- Minim opsi pesawat pada misi
Tidak cocok untuk gamer: yang mudah pusing dengan gerak kamera yang cepat dan penuh goncangan.
0 komentar:
Posting Komentar