The Last of Us adalah salah satu game terbaik yang pernah hadir di
generasi gaming saat ini, ini adalah fakta yang tidak terbantahkan.
Masterpiece yang hadir dari racikan tangan Naughty Dog dan dirilis
secara eksklusif untuk Playstation 3 ini memang berhasil menarik
perhatian dunia. Kami – JagatPlay bahkan menobatkannya sebagai Game of
the Year untuk tahun 2013 karena kualitas cerita, visualisasi, dan
meknaik gameplay yang ia tawarkan, penghargaan serupa yang juga
dilontarkan oleh begitu media game lokal dan tentu saja – luar negeri.
Sejak eksistensi di industri game, The Last of Us terus mendulang begitu
banyak penghargaan dari event-event besar, bahkan menjadikannya sebagai
standar kualitas dan bahan pembicaraan yang tak pernah habis. Tidak
mengherankan, jika DLC terbarunya begitu diantisipasi.
Naughty Dog memang akhirnya mengkonfirmasikan kehadiran “Left Behind”
– DLC perdana untuk The Last of Us. Beberapa trailer dan screenshot
awal memang cukup untuk memberikan sedikit gambaran, setidaknya latar
belakang cerita seperti apa yang akan diusung. Berbeda dengan seri
pertama yang menjadikan dinamika hubungan antara Joel dan Ellie sebagai
pusat cerita, Left Behind menjelajahi area yang lebih personal dari
sosok sang tokoh protagonis utama – Ellie. Menceritakan tentang kisah
masa lalunya sebelum bertemu dengan Joel, Left Behind juga menyisakan
sedikit porsi untuk melengkapi lubang cerita di seri The Last of Us
awal.
Lantas apa yang ditawarkan oleh DLC The Last of Us – Left Behind ini?
Mengapa kami menyebutnya sebagai franchise yang bermain dengan emosi?
Plot
DLC “Left Behind” ini memang berfokus pada aksi Ellie.
Left Behind adalah sebuah chapter, dimana Anda akhirnya berkesempatan
untuk menyelami lebih dalam hidup Ellie sebagai tokoh protagonis utama.
Di The Last of Us, Ellie memang diposisikan sebagai tokoh sentral yang
diceritakan sebagai satu-satunya jalan keluar manusia untuk keluar dari
potensi kepunahan akibat serangan Cordyceps yang kian meluas. Dinamika
hubungannya dengan Joel yang tampil tak ubahnya seorang ayah dan sahabat
di saat yang sama membuat Ellie tampil sebagai karakter yang begitu
mudah untuk dicintai. Walaupun demikian, ia juga masih menyisakan begitu
banyak misteri. Salah satu yang terbesar? Sosok sang sahabat – Riley.
Ellie memang sempat menyebutkan nama “Riley” pada Joel di seri
pertama, untuk menjelaskan tragedi seperti apa yang harus ia lalui
sebagai manusia yang immune terhadap spora Cordyceps. Left Behind hadir
sebagai penjelasan lebih lengkap tentang sosok Riley, dan hubungannya
dengan Ellie sebelum ia bertemu dengan Joel. Riley adalah sahabat
terdekat yang sempat meninggalkan Ellie begitu saja dalam usahanya untuk
menjadi anggota Firefly. Kembali di suatu malam secara mengejutkan,
Riley dan Ellie yang sudah lama merindu, memutuskan untuk sedikit
bersenang-senang. Riley mengajak Ellie ke sebuah mall yang sudah lama
ditinggalkan, untuk menikmati semua wahana yang ada, dari sekedar
bermain game, mendengarkan musik dan berdansa, hingga menikmati komedi
putar. Sebuah kemewahan yang sulit untuk didapatkan di tengah dunia yang
menuju kehancuran.
Left Behind memuat dua cerita berbeda dalam alur maju dan mundur. Salah
satunya berkisah tentang hubungan antara Ellie dan sang teman terbaik –
Riley. Sementara di sisi lain, ia juga mengisi celah plot dimana Ellie berjuang untuk menyelamatkan nyawa Joel yang tengah sekarat.
Namun Left Behind ternyata tidak hanya berpusat pada masa lalu Ellie
dan Riley, tetapi juga menawarkan sisi plot untuk menutupi lubang cerita
di The Last of Us pertama. Masih ingatkah Anda dengan adegan Joel yang
sekarat dan hampir tewas karena kecelakaan yang menimpanya? Untuk alasan
yang tidak jelas, gamer akan langsung dibawa memainkan sosok Ellie yang
di kala itu, sudah bersenjatakan panah dan berjuang untuk mendapatkan
makanan untuk Joel yang berusaha bertahan hidup dengan kondisi terobati,
walaupun terbatas. Left Behind juga mengeksplorasi celah tersebut,
memberikan sedikit gambaran kesulitan seperti apa yang harus dilalui
Ellie untuk memastikan ia tidak lagi kehilangan orang yang ia sayangi.
Lantas, hubungan seperti apa yang dibangun antara Ellie dan Riley?
Kesulitan seperti apa yang harus dilalui Ellie untuk memastikan Joel
tetap hidup? Left Behind, melalui alur maju mundurnya, akan membantu
Anda mendapatkan jawaban dari semua misteri tersebut.
Ellie Bukanlah Joel!
Sisi cation juga ditawarkan di Left Behind. Uniknya lagi? Ellie
menawarkan gaya bermain yang jauh berbeda dibandingkan ketika Anda
menggunakan Joel.
Ini mungkin menjadi judul chapter yang terdengar sedikit aneh, namun
kesan inilah yang mengalir kuat ketika Anda memainkan Left Behind.
Mengapa? Sebagai DLC yang memang berfokus pada sosok Ellie dan
menjadikannya sebagai satu-satunya karakter yang Anda gunakan di sini,
Ellie bukanlah Joel ketika Anda mulai masuk ke dalam sisi aksi yang ada.
Walaupun cerita masa lalu yang membahas hubungan antara Ellie dan Riley
hampir tidak memiliki sisi aksi sama sekali, namun chapter dimana
Ellie harus berjuang menyelamaktan Joel, Anda masih akan disuguhi dengan
cita rasa original The Last of Us. Ini berarti, Anda harus bertempur
melawan para Stalker, Clicker, dan tentu saja kelompok survivor brutal
yang memang tengah mengincar sosok Joel. Di sinilah, cita rasa gaya
bermain antara Joel dan Ellie terlihat jauh berbeda.
Sama seperti seri pertamanya, Ellie memang masih memiliki kemampuan
untuk melakukan crafting untuk menghasilkan item esensial untuk membantu
Anda mengatasi setiap ancaman yang ada. Namun tidak seperti Joel yang
bisa dengan mudah mengambil senjata-senjata dari tanah, merombaknya
menjjadi sesuatu yang lebih mematikan, dan membunuh siapapun dengan
kekuatan serangan meleenya, Ellie membutuhkan pendekatan yang lebih
stealth. Walaupun ia bersenjatakan pisau permanen yang tidak mudah rusak
begitu saja, Ellie tidak bisa melawan dengan kekuatan fisik secara
frontal, melawan para survivor, stalker, ataupun clicker. Oleh karena
itu, pendekatan stealth menjadi sesuatu yang jauh lebih rasional.
Ellie memang “mewarisi” beberapa kemampuan Joel, termasuk crafting.
Namun Left Behind menawarkan sensasi permainan yang berbeda.
Fakta bahwa fisik Ellie lebih lemah, membuatnya tidak bisa melemparkan
serangan melee sekuat dan sebebas Joel. Untuk menundukkan ancaman yang
ada, stealth menjadi pilihan minim resiko dan efektif. Jika keadaan terdesak, Anda selalu punya opsi untuk mulai bertempur secara frontal.
Membunuh musuh dari belakang akan membuat perjalanan Anda
menyelesaikan Left Behind jauh lebih minim resiko. Dengan menggunakan
kemampuan pendengaran yang hampir sama tajamnya dengan yang dimiliki
Joel, Anda bisa mengetahui titik lokasi musuh, arah mereka menghadap,
dan tentu saja – kesempatan untuk menyayatkan pisau Anda dan menghabisi
mereka satu per satu. Namun terkadang, menghindar dan sekedar bergerak
ke jalan utama terkadang menjadi pilihan yang lebih rasional. Jika
terdesak, Anda tetap punya opsi untuk mengeluarkan semua jenis senjata
cadangan Anda, dari pistol hingga busur-panah, dan mulai bertarung
secara frontal. Namun satu yang pasti, Anda tidak bisa menyerang secara
frontal dengan serangan melee. Kecuali Anda memang ingin melihat animasi
Ellie yang tewas dengan mengerikan. Left Behind juga memuat beberapa puzzle yang tidak sulit diselesaikan. Kehatian-hatian menjadi begitu esensial untuk mencegah Anda terus melihat animasi brutal dari Ellie yang tewas.
The Last of Us – Left Behind juga hadir dengan beberapa puzzle yang
tidak butuh banyak berpikir. Dengan sedikit eksperimen dan observasi
yang tajam, tidak sulit untuk menentukan apa yang harus Anda lakukan.
Bermain-main Dengan Emosi Anda
Terlepas dari waktu gameplay yang singkat, Left Behind akan membuat emosi Anda naik dan turun.
Game ini tidak akan berhak memuat nama “The Last of Us” jika ia tidak
memuat konten cerita yang cukup kuat untuk membuat Anda berdecak kagum,
sekaligus merasakan pengalaman emosional yang luar biasa. Dan untuk
kedua kalinya, Naughty Dog berhasil melakukan tugas tersebut dengan
sangat baik. Keberanian untuk membawa cerita ini ke masa lalu dan
menjadikan hubungan antara Ellie – Riley sebagai fokus utama, dengan
pendekatan yang sangat berbeda dibandingkan dengan interaksi dengan
Joel, benar-benar menghasilkan pengalaman yang luar biasa, dan berani.
The Last of Us – Left Behind hadir dengan sebuah konsep cerita yang
belum pernah diekspos oleh developer lainnya dan mengeksekusi hal
tersebut dengan sempurna: sebuah kehidupan remaja.
Berapa banyak game, terutama yang sudah pernah Anda mainkan, yang
benar-benar merepresentasikan interaksi dua remaja wanita yang normal
dan berakar pada realitas? Dua orang remaja yang saling berhsabat untuk
waktu yang cukup lama, yang harus hidup dalam fakta bahwa mereka bisa
saja tewas kapanpun mereka lengah, namun di saat yang sama, berjuang
untuk hidup sebagai “remaja normal”, untuk sedikit bersenang-senang di
sebuah dunia yang bahkan mulai kehilangan harapan. Interaksi inilah yang
tercemin kuat antara Riley dan Ellie. Anda akan menemukan alasan yang
kuat mengapa Ellie melihat Riley sebagai salah satu orang terpenting
dalam hidupnya, sebelum ia bertemu dengan Joel, tentunya. Fokus kedekatan hubungan antara Riley dan Ellie dibangun dengan segudang aktivitas menyenangkan yang mereka lakukan bersama. Mewakili kehidupan remaja wanita normal yang aktif dan penuh kesenangan, Ellie dan Riley berbagi begitu banyak pengalaman seru. Dari bertempur menggunakan senapan air. Hingga bermain video game, sesuatu yang sudah lama diimpikan oleh Ellie.
Anda bisa merasakan kedekatan ini lewat serangkaian aktivitas
keduanya yang dibangun dengan sangat manis oleh Naughty Dog. Tidak
seperti Joel yang penuh aksi, brutalitas, dan darah, Riley dan Ellie
menjalani sebuah “petualangan” kecil sebagai seorang remaja. Anda akan
disuguhkan dengan begitu banyak “misi menyenangkan” melawan Riley, dari
sekedar berlomba melempar bata untuk menghancurkan kaca mobil, berperang
dengan senapan air, sekedar mendengarkan musik, dan berdansa. Anda bisa
melihat, bahwa terlepas dari perbedaan mereka, Riley menjadikan Ellie
sebagai prioritas dalam hidupnya, dan begitu juga dengan Ellie. Keduanya
begitu bahagia di sebuah dunia tanpa harapan, saling melindungi dan
menyayangi. Dan satu kejadian kecil di dalam cerita ini akan membuat
Anda memahami seberapa penting artinya Riley bagi Ellie, sekaligus
memancing tanda tanya lebih besar di saat yang sama. Perlahan namun pasti, Anda akan mulai bisa menangkap seberapa pentingnya sosok Ellie di mata Riley dan begitu juga sebaliknya.
Semua momen yang memancing senyum dan tawa Anda ini tumbuh menjadi
dilema tersendiri, karena Anda tahu, ia tidak akan berakhir bahagia.
Semua momen bahagia ini akan senantiasa membuat Anda tersenyum dan
ikut bahagia melihat bahwa Ellie, salah satu karakter yang memiliki
keterikatan emosional yang kuat dengan Anda, ternyata pernah merasakan
kebahagiaan dalam hidupnya. Riley bahkan mengajarkan beberapa hal yang
dilakukan Ellie kepada Joel, seperti membacakan buku lelucon, misalnya.
Namun di sisi lain, semakin bahagia perasaan Anda, semakin rentan pula
emosi Anda akan jatuh. Karena Anda mengerti dan memahami, sejak awal,
bahwa tidak ada akhir yang bahagia untuk keduanya. Dan The Last of Us –
Left Behind memainkan dilema tersebut dengan sangat baik.
Kesimpulan
Dengan semua kualitas ini, tidak perlu diragukan lagi, The Last of Us –
Left Behind adalah sebuah DLC yang harus dimiliki oleh setiap pemilik
The Last of Us, terutama bagi Anda yang terpesona dengan setiap aspek
yang ditawarkan oleh masterpiece milik Naughty Dog ini. Left Behind
menawarkan sensasi emosi yang terasa lebih personal dan unik.
Menjadikannya kian unik dan berharga.
Ada ketakutan yang besar di diri kami pribadi, ketika Naughty Dog
mengumumkan Left Behind sebagai DLC untuk The Last of Us. Mengapa?
Karena sebagai gamer yang jatuh cinta dengan cara Naughty Dog mengakhiri
cerita di The Last of Us, ada sedikit kecemasan bahwa penambahan konten
sekecil apapun akan menghancurkan “kesempurnaan” yang sudah dibangun di
seri perdananya. Untungnya, hal tersebut tidak terbukti di The Last of
Us – Left Behind yang bermain di wilayah yang sangat aman ini. Keputusan
yang pantas untuk diacungi jempol untuk tidak menjadikan Left Behind
sebagai konten cerita setelah ending The Last of Us, namun sebagai
pelengkap cerita Ellie dan penutup celah di seri pertamanya. Ini adalah
awal yang baik.
Dan seperti pula seri The Last of Us perdana, Left Behind mampu
menawarkan semua nilai jual yang membuat seri ini begitu dicintai. Ia
tetap menawarkan cerita menarik dengan pendekatan unik dan luar biasa,
berfokus pada kehidupan remaja wanita normal yang hampir tidak pernah
diekspos oleh game-game racikan developer yang lain. Interaksi Riley
yang dibangun melalui serangkaian kegiatan menyenangkan dan mini game
juga berhasil membangun emosi dan atmosfer yang tepat, apalagi dengan
salah satu event mengejutkan yang akan membuat Anda mengerti, seberapa
penting sosok Riley di mata Ellie. Sementara di sisi aksi, Left Behind
mampu memperlihatkan perbedaan yang kentara antara sosok Joel dan Ellie,
yang membuat Anda menempuh gaya bermain yang cukup berbeda.
Dengan semua kualitas ini, tidak perlu diragukan lagi, The Last of Us
– Left Behind adalah sebuah DLC yang harus dimiliki oleh setiap pemilik
The Last of Us, terutama bagi Anda yang terpesona dengan setiap aspek
yang ditawarkan oleh masterpiece milik Naughty Dog ini. Left Behind
menawarkan sensasi emosi yang terasa lebih personal dan unik. Awesome experience!
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 komentar:
Posting Komentar